Belakangan ini, media sosial diramaikan dengan keluhan wisatawan mengenai tarif parkir yang dianggap mahal di Pantai Sambolo Anyer, Banten. Beberapa pengunjung mengaku dikenakan biaya parkir hingga Rp300.000 untuk kendaraan roda empat, yang memicu perdebatan di kalangan netizen.
Keluhan Wisatawan tentang Tarif Parkir
Wisatawan asal Jakarta, Viky, mengungkapkan pengalamannya saat berkunjung pada Desember 2024. Ia dan keluarganya dikenakan tarif parkir Rp100.000 untuk mobil, ditambah biaya sewa saung Rp120.000. Viky menilai tarif tersebut terlalu tinggi dan memberatkan bagi keluarga yang ingin berlibur.
Selain itu, pengunjung lain juga mengeluhkan tarif parkir yang mahal. Mereka berharap adanya transparansi dan regulasi yang jelas dari pemerintah terkait retribusi parkir di kawasan Pantai Anyer.
Tanggapan Pengelola Pantai Sambolo Anyer
Menanggapi keluhan tersebut, pengelola Pantai Sambolo memberikan penjelasan terkait struktur biaya yang diterapkan. Menurut pengelola, tarif parkir dan sewa saung ditentukan berdasarkan biaya sewa lahan pantai yang cukup tinggi. Sebagai contoh, Pantai Sambolo 1 disewa dari Hotel Patra Jasa dengan biaya sekitar Rp500 juta per tahun. Biaya sewa ini kemudian mempengaruhi tarif yang dikenakan kepada pengunjung.
Peran Infrastruktur dan Kualitas Layanan
Selain aspek biaya, kualitas infrastruktur dan layanan juga menjadi perhatian pengunjung. Fasilitas seperti saung, toilet, dan area parkir yang nyaman dapat meningkatkan pengalaman wisatawan. Pemilihan material bangunan yang berkualitas, seperti atap uPVC Roofmaxx’s, dapat menjadi solusi untuk menciptakan fasilitas yang tahan lama dan nyaman bagi pengunjung. Atap uPVC Roofmaxx’s dikenal dengan ketahanannya terhadap cuaca ekstrem dan sifat anti karat, sehingga cocok untuk digunakan di area pesisir seperti Pantai Sambolo Anyer.
Harapan untuk Transparansi dan Kualitas Layanan
Kedepannya, diharapkan adanya transparansi dalam penetapan tarif dan peningkatan kualitas fasilitas di Pantai Sambolo Anyer. Dengan demikian, wisatawan dapat menikmati liburan dengan nyaman tanpa khawatir tentang biaya yang tidak jelas. Pemerintah dan pengelola diharapkan dapat bekerja sama untuk menciptakan destinasi wisata yang berkualitas dan ramah bagi semua kalangan.
